Tips Menulis, Jeli Menempatkan "di-"

pixabay.com, edit by me


Menyusul kabar penusukan Wiranto beberapa waktu lalu (lah, ini tips menulis atau artikel politik?), muncul meme berupa kalimat singkat bernada satir yang, mungkin, bisa menyebabkan kesalahpahaman para pembacanya. Tapi, tentu tidak untuk yang paham bagaimana aturan "di-" sebagai awalan (prefiks) maupun kata depan (preposisi) ditempatkan.
Untuk lebih pahamnya, meski gaya penulisannya tak semua sama, kalimatnya sendiri berbunyi seperti ini:

- Wiranto bukan di Serang tapi di Pandeglang.

Terlepas apa tujuan dari usaha memviralkan tulisan tersebut, kunci untuk memahami kalimat pendek tersebut adalah jeli melihat penempatan "di". Pada kalimat tersebut, di diletakan di depan dan terpisah dari kata selanjutnya dan itu artinya dia sebagai kata depan (preposisi) yang menunjukan posisi atau letak. Berbeda jika di ditulis tersambung dengan kata yang mengikutinya. Di sana, di berfungsi sebagai prefiks atau awalan yang menunjukan kata kerja pasif. Jadi, meski sama-sama diikuti kata serang, penambahan di memberikan makna berbeda.

Di Serang = Berada di Serang

diserang = mendapat penyerangan

Jelas, kan? Jika kita paham makna yang dibentuk dari penempatan di, kita tak akan berasumsi bahwa kalimat tersebut merupakan penyangkalan dari informasi bahwa Wiranto diserang.

Sederhananya bisa dirangkum sebagai berikut:

- Penulisan "di" dengan dipisah

di + kata benda/kata keterangan tempat/kata sifat= ditulis dipisah sebagai kata depan (preposisi)
contoh: di Jakarta, di atas, di gelapnya malam

- Penulisan "di" dengan disambung

di + kata kerja / di + kata sifat + kan= ditulis tersambung sebagai awalan (prefiks)
contoh: dikejar, dihaluskan

Ringkasan aturan penulisan "di"


Masih belum jelas? Coba perhatikan contoh kalimat berikut,

Marques memacu kencang motornya di lap terakhir karena dikejar habis-habisan oleh Rossi, rivalnya.

di lap = menunjukan letak atau posisi/dipisah/preposisi
dikejar = berarti mendapat pengejaran/disambung/prefiks

Mudah, kan? Baiklah, sementara itu saja untuk tips pertama dari saya, ya. Semoga ke depannya teman-teman tak ragu dan keliru lagi dalam menulis di. Salam literasi!

Papi Badar, 31102019

#tipsmenulis #penulisan-di #katadepan-di #awalan-di #tatacarapenulisan-di #penulisan-di-dipisah-disambung

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketawa Karir

"Hirup Tong Kagok Ngan Tong Ngagokan!" Masih Mencoba Menyelami Colotehan Ustad Evie Effendi

3 Metode Pendekatan Penilaian Properti Beserta Kekurangan dan Kelebihannya