Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

Don't Judge a Book by Its Cover, Belajar dari Sisi Lain Jose Mourinho

Gambar
Jose Mourinho, liputan6.com Sebuah pepatah mengatakan jangan menghakimi atau menilai buku dari sampulnya, don't judge a book by its cover ; semua orang pasti paham maksudnya. Tapi pepatah tinggal pepatah, sekali sempat kita dipertemukan dengan orang yang penampilan atau tampangnya membuat kita tak nyaman, kadang kita otomatis tak menyukai atau berpandangan negatif terhadap orang tersebut. Dilarang? Tentu saja tidak. Penilaan Anda terhadap seseorang adalah hak prerogatif Anda. Karenanya, sangat baik jika hal itu bukan buah dari interupsi atau arahan orang lain. Namun, ada baiknya juga jika Anda membiasakan untuk menahan diri saat berniat untuk menyematkan penilaian bernada negatif terhadap seseorang. Takutnya, ternyata orang tersebut malah sosok yang akan berpengaruh besar pada kehidupan Anda; atau paling tidak, orang yang kemudian bakal banyak berinteraksi dengan Anda--atasan atau partner hebat Anda. Akan rumit jika dari awal kita sudah tak suka. Salah satu gambaran dari

Tips Menulis, Cara Mudah Menulis Cerpen (Bagian 1)

Gambar
Gambar, pixabay plus editing Nulis cerpen aja kok harus pake tips? Ok, bagi kamu yang sudah terbiasa menulis cerpen--terlebih novel--mungkin terlalu berlebihan jika untuk menulis cerita pendek saja diperlukan tips, petunjuk, atau arahan. Kecuali untuk membuat cerpen yang baik, atau bahkan yang laik muat di media, ya? Nah, kalo itu... meski kamu sudah biasa menulis, belum tentu hasilnya baik dan laik muat di media, kan? Hehe... maaf. Saya maksudnya, bukan kamu. Peace! Lagian, di sini saya cuma mau ngasih tips menulis cerpen, kok! Bukan menulis cerpen yang bagus, menarik, apalagi laik muat di media. Yang penting, awalnya berani nulis saja dulu! Perkara tulisannya berkembang menjadi bagus atau apa, biarlah waktu yang menjawab. Kenapa? Karena di masa digital sekarang ini banyak hal misterius bisa terjadi, loh! Keluar dari prediksi, dan kadang, standarisasi tak lagi menjadi kata kunci dari keberhasilan seseorang. Kok, serius amat, yah? Sempet baca "KKN di Desa Pelangi"?

Memori 90an, Hanson, Band Remaja dengan Lagu Dewasa

Gambar
Hanson (mamamia.com.au) "Poster apa yang menempel di dinding kamarmu?" Kurang lebih begitu tanya yang kubaca di salah satu timeline media sosial. Poster? Masih ada yang jualan poster gitu? Akan sangat sulit dicari deh, kayaknya. Postingannya sendiri ternyata soal pernak-pernik kehidupan di era 90 an. Ya iyalah, waktu itu memang jamannya anak muda pasang poster di kamar sebagai salah satu aktualisasi mereka terhadap apa atau siapa yang idolainya. Jawaban dalam postingan itu sendiri, "Rambo". Wow! Dulu keren itu berotot, kekar, dan jago berantem. Beda ya sama sekarang yang diidolakan justru cowok kemayu, kerempeng, mulus, dan cantik bak cewek abis dioplas. Hahaha.... Tapi, yang buat aku mesem-mesem sendiri bukan soal berotot sama kemayu sih, cuma salting aja pas inget bahwa yang kupasang adalah posternya Hanson. Hahaha... Ada yang tahu? Ya, kalo ada yang sempat ngikutin perkembangan musik di era akhir 90an, pasti kenal dengan band yang digawangi oleh Hanson