Cerita Sebelum Tidur, Waktu Ijabah Do'a

Kyai Moen dan Jokowi, teraslampung.com


Do'a adalah alat kita untuk keterkabulan harap yang kita punya. Sebagaimana sudah mafhum, kala hujan adalah salah satu waktu diijabahnya do'a. Pun demikian, bukan berarti hanya di musim penghujan saja kita jadi rajin berdo'a. Waktu menjelang magrib, saat jeda antara adzan dan iqomat, atau sepertiga malam, adalah kesempatan lain untuk waktu mustajabnya do'a.

Bagaimanapun, cara diijabahnya do'a adalah prerogatif Allah SWT. Karena pada hakekatnya tak ada do'a yang tak terkabul. Hanya saja, kita yang kadung membatasi makna diijabahnya do'a pada bentuk langsung diberinya apa yang kita minta. Allah SWT Maha Tahu. Mungkin ada yang lebih baik, mungkin juga waktu yang belum tepat. Tawakal adalah pilihan bijak jika do'a dirasa belum sampai pada pengabulannya.

Ngomong masalah do'a, saat ini ramai dibicarakan soal do'anya Kyai Maimoen Zubair. Kyai kharismatik ini mendo'akan Pak Prabowo menjadi pemimpin. Saya tak hendak menduga apa yang terjadi di momen pembacaan do'a tersebut. Hanya saja, beliau mendo'akan Prabowo jadi pemimpin di samping Jokowi yang tak lain adalah rivalnya pada kontestasi Pilpres 2019. Tentu saja ini menjadi hal yang di luar konteks sehingga Rommi bergegas minta do'a Pak Kyai diralat. Berkat kegesitannya, Rommi pun kini didaulat sebagai tukang ralat do'a. Selamat!

Namun, yang lebih menghibur bagi saya adalah saat menemukan postingan fb yang meminta kita saling mendo'kan ke dua kubu pendukung Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma'ruf.
Sebuah postingan Fb yang minta kita saling do'akan


Dalam do'a tersebut, dengan tulus kita diminta agar keturunan para pendukung dimudahkan untuk mengikuti jejak para tokoh di kubu masing-masing; semisal, pendukung Prabowo-Sandi dido'akan keturunannya agar seganteng Sandi, Sewibawa Prabowo, secerdas Prof Khusnul, Haris Azhar, dan Rocky Gerung, sebijak Dahnil Simanjuntak dan Dokter Gamal, berwawasan agama seperti Arifin Ilham, UAS, UAH, dsb.

Begitupun untuk pendukung Jokowi-Ma'ruf, dalam do'a tersebut kita diminta agar memohon kepada Tuhan untuk keturunan pendukungnya dijadikan seperti tokoh penyokong Jokowi-Ma'ruf seperti Ali Ngabalin, Kapitra, Nusron, Adrian Napitupulu, Abu Janda, dsb.

Entahlah, saya merasa terhibur dengan permintaan saling mendo'akan ini. Jelas, ini bukan bentuk hujatan, serangan, atau nyinyiran. Faktanya demikian. Tapi, meski saya mencoba untuk tidak terlalu masuk di zona cebong-kampret, kok saya malah jadi mantap untuk memilih do'a yang mana, ya? Ah, kok bener juga, ya ...?

Papi Badar
Bandung, 03022019

#doambahmoen #waktuijabahdoa #doaprabowojadipemimpin #pilpres #doayangtertukar

Komentar

  1. ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
    Promo Fans**poker saat ini :
    - Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
    - Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
    - Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
    Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketawa Karir

"Hirup Tong Kagok Ngan Tong Ngagokan!" Masih Mencoba Menyelami Colotehan Ustad Evie Effendi

3 Metode Pendekatan Penilaian Properti Beserta Kekurangan dan Kelebihannya