El Classico di Stade de France

El Classico di Stade de France
El Classico edisi 263 telah dihelat dini hari tadi dengan mempertontonkan kejumawaan Barcelona atas rival abadinya. Dengan spektakuler Barca malibas Madrid empat gol tanpa balas.
Namun, moment paling menarik bagi saya adalah aksi Ronaldo terhadap Alves. Ya, lagi-lagi Ronaldo! Bukan karena ketampanannya beda tipis dengan  saya, tentunya. Tapi tingkah cerdiknya yang menyikut kepala Dani Alves saat dia tengah dilanggar. Ini brilian menurut saya.
Sosok Alves, sebagaimana penggawa pertahanan lainnya, memang sering mengesalkankan para ujung tombak lawan. Plus lagi, sikap provokatif juga tak jarang digunakan Alves untuk merusak konsentrasi pemain yang dia kawal. Kalaupun tak separah Pepe, tapi tingkahnya cukup untuk membuat lawan tertarik mengikuti jejak Tyson yang tergoda untuk mencicipi telinga Holyfield. Dan jika demikian, terprovokasinya lawan bisa melahirkan kartu kuning bahkan merah ditambah cemooh fans Barca se-stadion dan semua simpatisannya di tiap RT. Ini bukan isapan jempol. Di Spanyol Barca kadung dinilai sebagai representativ perjuangan Catalan untuk merdeka. Kalaupun Madrid juga punya fans fanatik, namun imej protagonis sudah duluan dimenangi Barca. Hadeuuuh.. jadi ngabala. Intinya, dalam kondisi normal menyikut Alves bisa mendatangkan bencana.
Kecerdikan Ronaldo terlihat dengan bagaimana dia mengeluarkan jurus sikutan mautnya ke kepala Alves hampir bersamaan, atau saat dia hendak terjatuh dihadang Alves. Dengan watados, seolah meluapkan kekesalannya selama ini, CR7 menghajar Alves sampai dia terjatuh dengan memegang terus kepalanya dan tak  henti mengerang kesakitan. Bahkan lewat dokter tim Alves meminta untuk mengabari Maminya di Brazil untuk mencegat CR7 sepulang dia sekolah kejar paket B! (Hereuy.. bukan realita dan jangan dijadikan tautan untuk opini Anda!) Aksi tersebut dipandang wasit sebagai reaksi spontan dan Ronaldo dianggap tak berdosa. Padahal jika dilihat, Ronaldo yang cenderung jatuh ke kiri tak perlu bereaksi dengan mengibaskan tangan kanannya sekirannya dia ingin menahan badannya jatuh ke kiri. Sedang Alves yang sebenarnya lebih menderita secara fisik dianggap bersalah dan  dianugerahi kartu kuning.
Poin dari aksi cerdik Ronaldo adalah dunia akan memberikan maklumnya yang mahal jika Anda menghajar lawan saat dia divonis bersalah.
Apakah ini sama dengan Perancis yang membombandir Raqqa Syuriah dengan 12 pesawat tempurnya kurang dari dua hari pasca serangan Paris? Dengan 20 kali menjatuhkan Bom, Perancis klaim telah meluluh lantakkan basis-basis ISIS. Maaf, apa Raqqa kota kosong, tanpa fasilitas umum dan tanpa warga sipil tak berdosa yang tiap hari, bukan hanya saat nonton konser atau pertandingan bola, mereka dirundung terror?
Dunia tentu diam dan mengamininya sebagai luapan kemarahan dan aksi balasan wajar dari pihak yang dilanggar ketentramannya. Tapi maaf, korban tetaplah korban, duka di hati orang-orang perancis tak menjadi lebih ringan jika hal sama menimpa orang syuriah, iraq, palestina, atau mungkin indonesia.
Untuk semua saudaraku setanah air, jika engkau tidak mampu menemukan keterikatan emosional dengan saudara kita di timur tengah, cukuplah kepedulian dan respon berimbang diberikan sebagai pengakuan hak yang sama untuk semua korban kejahatan kemanusiaan dimanapun itu terjadi.
Abaikan jika tulisan ini salah. Toh, saya tak bisa menulis data statistik korban warga sipil di syuriah. Apa memang tak ada korban? Saya nggak tahu, media tak mengabarkannya.
#prayforhumanity

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketawa Karir

"Teu Nanaon Ngan Nanaonan?" Mencoba menyelami Celotehan Ustad Evie Effendi

Prinsip-Prinsip Penilaian Aset / Properti