Ahmad Adhiatma Azhar, my little cute boy (my own doc.) "Hahaha...." Seolah merespon kicau muray di depannya, sambil menutup mulut dengan sebelah tangannya, bayi yang baru bisa belajar jalan itu tertawa. Cukup keras untuk ukuran usianya. "Ah, Si Adhi mah seurina maksa (tertawanya maksa)," sahut Pa Ajat, tetanggaku yang tak lain adalah pemilik burung tersebut. Kami berdua pun tertawa melihat tingkah balita tersebut. Adhia, putra ke dua-ku memang kerap kali melepas tawa seperti itu. Kita bisa saja melihatnya biasa sebagai polah lucu anak-anak seusianya. Tapi tidak dengan istriku. Dia menyebut tawa bocah itu sebagai tawa karir. Duh... lebay amat sih ibumu, Nak! Hahaha. Aku sendiri awalnya tidak begitu peduli. Tapi, melihat sikap Adhia yang sering melihat respon orang terlebih dahulu sebelum dia bereaksi, sepertinya, anak ini memang senang memanipulasi situasi. Masyaallah ya, anak satu setengah tahun saja sudah belajar berdiplomasi! Wkkk... bapaknya iku
Komentar
Posting Komentar