Menyisir Potensi Agrowisata Sumedang dari Paseh, Congeang, sampai Buahdua

Kios-kios atau warung buah-buahan di depan gerbang Pemandian Cileungsing, Buahdua. (dok.pribadi)
Jika Anda merindukan hamparan alam yang masih asri, indah, dan menyejukan, maka bertandanglah ke Sumedang. Lekat dengan nuansa pedesaan, daerah yang dinaungi Gunung Tampomas ini dijamin mampu memanjakan mata Anda dengan pesona alamnya yang begitu luar biasa.

Air yang mengalir jernih, rimbun pohon yang menyejukan, dan hampar pesawahan berundak mengikuti kontur tanah yang berbukit, bisa Anda dapati di hampir setiap sudut Kabupaten Sumedang. Namun, akan butuh waktu tak sebentar jika kita ingin menjelajahi semua tempat di Wewengkon1 Sumedang ini. Karenanya, di kesempatan kali ini, jalan-jalannya kita batasi hanya di Kawasan Paseh, Congeang, dan Buahdua.

Kok? Kenapa hanya tiga daerah ini? Karena secara geografis, ketiga daerah setingkat kecamatan ini berada di satu jalur yang runut dan memudahkan kita untuk menyusurinya. Itu yang pertama. Alasan lainnya, ketiga daerah ini merupakan penghasil beragam jenis hasil alam, khususnya buah-buahan. Jadi, kita bisa jalan-jalan sekaligus mencoba kesegaran buah-buahan yang ada di sana. Mantap!

Sedikit bercerita, sekitar seminggu lalu, tepatnya kamis, 16 januari 2020, saya sengaja menyambangi Kecamatan Paseh, Congeang, dan Buahdua. Bukan yang pertama, sebelumnya saya pernah satu--dua kali ke sana untuk urusan pekerjaan. Bedanya, kali ini niatnya tak lain sekadar melepas rindu pada suasana pedesaan dan serunya berburu buah-buahan lokal di sana. Saya tahu, saat ini masih masanya panen rambutan dan durian.

Benar saja, masuk ke Wilayah Congeang, beberapa kios yang menjajakan durian, rambutan, salak, sampai petai, mulai terlihat. Sebenarnya, sejak masuk Kecamatan Paseh pun, kios yang menjual buah sudah bisa kita temui. Namun, buah yang dijajakan di setiap kios di sini terbatas pada buah salak. Hal ini tentu sangatlah wajar mengingat paseh, khususnya Desa Bongkok, adalah penghasil salak yang terkenal dengan nama salak bongkok. Varietas ini masuk salah satu produk unggulan sumedang, loh!

Sedikit mengulas tentang salak bongkok, dilansir dari jeryanuar.web.id, salak bongkok yang dibudidayakan di Desa Bongkok, Kecamatan Paseh ini telah masuk ke supermarket sejak tahun 1984. Namun dalam perjalanannya, salak bongkok kalah pamor dari salak pondoh yang berasal dari Sleman, Yogyakarta. Pemasarannya pun mengalami kelesuan pada tahun 1997. Mencoba bangkit dari kondisi tersebut, Kelompok Tani Salak Mukti pimpinan H. Amin akhirnya melakukan inovasi dengan mengawinkan salak bengkok dan salak pondoh.

Inovasi H. Amin dan kelompok taninya berhasil. Dari persilangan tersebut, lahirlah salak slebong yang merupakan akronim dari sleman dan bongkok, daerah asal dari kedua salak tersebut. Salak slebong sendiri memiliki kareakteristik yang unik. Ukurannya relatif besar seperti salak bongkok, sedang rasanya, manis mirip salak pondoh. Selain itu, kandungan airnya yang tak banyak membuatnya renyah dan tak mudah busuk.

Berkat kemunculan varietas baru ini di tahun 2006, salak dari Desa Bongkok pun beranjak bangkit dan kembali siap bersaing di pasaran.

Kembali ke cerita perjalan saya di sebelah utara kota tahu ini, karena hari mulai beranjak siang, saya tak menyempatkan diri untuk singgah di kawasan paseh. Khawatir pulang terlalu sore dengan risiko kehujanan, saya terus menggeber sepeda motor dengan tujuan buahdua.

Perlahan, saya terus melintasi perkebunan, pesawahan, dan rumah-rumah penduduk yang tampak asri dengan kolam ikan dan pohon-pohon rambutan di halamannya yang memerah karena buahnya tengah matang-matangnya. Sungguh, pemandangan di sini mampu memberikan nuansa berbeda dari hari-hari lain yang biasanya saya lalui dengan bermotor di tengah suasana kota yang sumpek dan menjemukan. Ya, bagi saya, melintasi jalur congeang--buahdua seolah menjadi sebuah perjalanan tamasya.

Namun, lebih dari itu, maraknya kios atau warung yang menjajakan buah-buahan hasil panen warga sekitar, saya pun tergelitik untuk mengetahui lebih jauh tentang buah-buahan yang menjadi salah satu komoditas daerah yang tengah saya kunjungi ini.

Tak ingin kehabisan waktu, saya memutuskan memutar balik arah di Pemandian Air Panas Cileungsing, Buahdua, setelah sejenak mengambil gambar dan sedikit bercengkrama dengan Kang Suherman, front office di wahana wisata tersebut. Mungkin, lain waktu saja saya sengaja mengagendakan diri untuk berendam di kolam-kolam yang suhu airnya cukup tinggi ini.

Belum begitu jauh, tepatnya di Dusun Ciseueur, saya menghentikan laju motor di depan sebuah warung yang penuh dengan beragam buah-buahan. Saya pikir, inilah tempat yang tepat untuk sejenak beristirahat dan ngobrol-ngobrol seputar hasil panen yang banyak menumpuk di depan warung tersebut--di sana ada rambutan, durian, petai, dan manggis.

Seorang ibu berkacamata yang kemudian saya tahu namanya adalah Mak Aan, menghampiriku segera setelah aku turun dari motor. "Mangga hoyong naon, Cep?"2 ujarnya ramah. Tampak dua ibu-ibu lain tengah sibuk merapikan rambutan yang menggunung di depan mereka menjadi ikatan-ikatan rapi dan siap untuk dijual. Karena niat utama saya untuk ngobrol-ngobrol, "Kopi hitam aja, Bu," jawabku kepada Mak Aan.

Akhirnya, bukan hanya dengan ibu pemilik warung saja, dengan beberapa orang yang kebetulan ada di sana pun, saya terlibat obrolan santai seputar buah-buahan yang terkumpul di warung Mak Aan. Kiranya, Mak Aan adalah salah satu pengepul atau bandar buah-buahan musiman di daerah ini.

Suasana di warung Mak Aan, bandar buah-buahan di Buahdua, Sumedang. (dok.pribadi)

Tampak rambutan dan petai yang sudah dirapikan. (dok.pribadi)

Setiap datang musim buah-buahan di buahdua maupun congeang, biasanya, banyak petani tradisional yang datang ke warung Mak Aan untuk menjual hasil panen buah-buahan mereka. Mak Aan kemudian menjualnya kembali secara eceran ke pengunjung yang datang, ataupun secara kulakan ke penjual yang lain. Di siang itu, saya pun mendapati seorang bapak yang tengah memuatkan rambutan dan petai dalam jumlah banyak ke atas sepeda motornya.

"Mau dijual di mana, Pak?" selidikku.
"Haurgeulis," jawabnya singkat sambil merapikan muatannya.

Saya agak heran mendengar jawaban bapak tadi. Awalnya saya mengira muatan tersebut akan diangkut ke sumedang kota atau ke bandung. Maklum, yang saya tahu, dulu, akses jalan ke haurgeulis dari buahdua sangatlah jelek. Namun, setelah mendengar penjelasan dari Mak Aan bahwa akses ke haurgeulis dari buahdua sekarang sudah enak untuk dilalui, dan antusiasme pasar terhadap hasil alam buahdua di sana cukup bagus, saya pun paham kenapa pemasaran buah-buahan dari sini banyak ditujukan ke daerah haurgeulis yang secara kewilayahan sudah masuk ke Kabupaten Indramayu ini.

Berkenaan dengan keuntungan dari buah-buahan sendiri, menurut informasi yang saya tangkap, hasilnya belum begitu menggembirakan, baik bagi petani maupun pedagang seperti Mak Aan. Pemasaran yang lebih banyak dilakuan di luar daerah cukup memotong profit karena dibutuhkannya pihak ke dua untuk menjajakan buah-buahan tersebut di lokasi tujuan. Karenanya, penjualan langsung di tempat secara eceran sebetulnya lebih menjanjikan.

Sayangnya, konsumen yang kebanyakan berasal dari para pengendara yang melintasi jalur buahdua, congeang, sampai paseh, hanya ramai di akhir pekan saja. Penjualan di akhir pekan tersebut tidak bisa menutup kondisi sepi pada hari-hari lainnya. Biasanya, mereka yang melintas tadi memiliki tujuan utama untuk berkunjung ke destinasi wisata air panas cileungsing--untuk wahana air panas lain, yaitu sekarwangi, saat ini masih dalam proses renovasi.

Poin inilah yang menarik untuk kita telisik; tidakkah ini merupakan potensi agrowisata yang menjanjikan? Mengapa di kawasan ini tidak dibuat saja sentra penjualan hasil panen buah-buahan? Saat ini, selain dikirim ke luar daerah, penjualan secara langsung hanya dilakukan di kios-kios atau warung-warung musiman yang tersebar sepanjang jalur paseh, congeang, sampai buahdua.

Bisa jadi, keraguan untuk membuat sentra buah-buahan muncul mengingat lalu lintas di jalur alternatif sumedang--subang ini sendiri, tidaklah begitu ramai. Namun, menilik pada hasil panen yang cukup melimpah, ide pembuatan sentra bisa disokong dengan penyelenggaraan sebuah acara, pada satu atau dua kali setahun, untuk memperkenalkan hasil alam sumedang, khususnya dari daerah paseh, congeang, dan buah dua. Hal ini bakal mampu mengundang rasa penasaran dari masyarakat sumedang dan sekitarnya. Katakanlah namanya, Festival Buah Sumedang.

Lanjut lagi, kembali menyiasati keraguan tadi, sebagai pertimbangan efektivitas sekaligus mengundang antusiasme lebih dari masyarakat dari dalam maupun luar Kabupaten Sumedang, penyelenggaraan acara pengenalan hasil alam tersebut bisa diselenggarakan dengan dua strategi alternatif.

Pertama, acara yang dihelat tak hanya dengan menawarkan hasil panen buah-buahan dari tiga daerah setempat. Komoditas unggulan sumedang lainnya bisa juga didatangkan di acara tersebut. Kita tahu, sumedang sendiri memiliki komoditas yang sudah dikenal di dalam bahkan sampai luar negeri seperti sawo sukatali, jeruk cikoneng, atau ubi cilembu. Bahkan kalau perlu, buah-buahan berkualitas baik dari daerah sekitar sumedang bisa juga dijajakan di acara tersebut. Sebagai contoh, ketika saya singgah di warung Mak Aan, datang seorang pemasok buah-buahan yang membawa buah manggis dari Daerah Wanayasa, Purwakarta.

Menurut pengamatan saya, jika acara tersebut mampu terlaksana dengan mengumpulkan banyak jenis buah-buahan dari seluruh Daerah Sumedang, para pengunjung akan merasa sangat diuntungkan. Kenapa? Karena cukup hanya dengan datang ke Festival Buah Sumedang, mereka sudah bisa menikmati beragam hasil kekayaan alam sumedang--tak perlu berkeliling ke beberapa tempat yang bisa menyita waktu, tentunya.

Stok durian di salah satu kios di jalur Congeang--Buahdua. (dok.pribadi)

Strategi Ke dua, acara Pekan Buah Sumedang bisa disandingkan dengan agenda kesenian daerah setempat, semisal atraksi tahunan kuda renggong yang biasa diadakan di buahdua.

Kuda renggong yang merupakan kesenian khas dari buahdua dan telah berusia lebih dari satu abad, tak diragukan telah dikenal luas dan memiliki penggemar fanatiknya sendiri. Hal ini jelas merupakan daya tarik dari kekayaan kultural masyarakat Kecamatan Buahdua, Sumedang, yang sangat tepat untuk diangkat, dilestarikan, sekaligus digali potensi wisatanya. Intinya, acara ini bisa dijadikan ajang penyatuan kekayaan alam dan kesenian yang ditampilkan dalam satu agenda, di satu tempat dan waktu yang sama. Tidakkah ini luar biasa dan sangat berpeluang untuk menarik animo lebih dari masyarakat?

Namun di samping itu, guna mempersiapkan dan memastikan acara tersebut dapat sukses dihelat dan mampu memberikan nilai lebih bagi masyarakat sekitar, khususnya petani buah-buahan, kualitas hasil panen petani pun harus dapat lebih diperhatikan, bahkan ditingkatkan. Dalam hal ini, peran Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Holtikultural Kabupaten Sumedang dapat lebih mengoptimalkan diri dalam melakukan pembinaan terhadap para petani setempat. Pemeliharaan tanaman maupun inovasi pertanian yang ditujukan agar panen petani dapat menghasilkan buah-buahan yang bermutu baik, harus benar-benar digalakan.

Usaha yang patut dicontoh terkait pemeliharaan dan peningkatan kualitas hasil panen buah-buahan bisa disimak dari kisah H. Amin dengan salak slebong-nya yang sempat disinggung di atas, atau cerita suksesnya para petani di Daerah Situraja yang berhasil melakukan sertifikasi hukum sekaligus menembus pasar ekspor dengan kualitas sawo sukatali mereka yang menjanjikan. Luar biasa, bukan? Tapi, apa iya bisa? Tentu saja! Dengan usaha yang benar dan terarah, bukan mustahil dua contoh kesuksesan tadi dapat diikuti oleh komoditas-komoditas lain dari paseh, congeang, atau buahdua. Semoga!

Baiklah, sementara itu yang bisa saya ulas mengenai potensi agrowisata di daerah, paseh, congeang, dan buahdua. Mohon maaf jika ada kekeliruan, dan jangan lupa jalan-jalan ke sumedang!

Andris Susanto
Bandung, 23-01-2020

Catatan kaki:
1. Daerah.
2. Silahkan ingin apa, Nak?

Referensi:
- hasil wawancara langsung dengan warga sekitar.
- https://www.jeryanuar.web.id/2015/03/cerita-dibalik-lahirnya-salak-slebong.html?m=1
- http://koran-sindo.com/page/news/2017-05-23/6/50/Buah_Sawo_Sukatali_Disertifikasi
- https://bandung.bisnis.com/read/20110913/549/952758/kuda-renggong-sebuah-warisan-pertunjukan-sejak-1910

Komentar

  1. aaaaahhh, brina sangat sukaaaa... Ada muatan lokalnya. Kumplitlaah pokoknamaaaahh...

    BalasHapus
  2. "Agen poker terbesar dan terpercaya ARENADOMINO.
    minimal depo dan wd cuma 20 ribu
    dengan 1 userid sudah bisa bermain 9 games
    ayo mampir kemari ke Website Kami ya www.arenadomino.com

    Wa :+855964967353
    Line : arena_01
    WeChat : arenadomino
    Yahoo! : arenadomino"

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Halo Bos! Selamat Datang di ArenaDomino.com
    Arenadomino Situs Judi online terpercaya | Dominoqq | Poker online
    Daftar Arenadomino, Link Alternatif Arenadomino Agen Poker dan Domino Judi Online Terpercaya Di Asia
    Daftar Dan Mainkan Sekarang Juga 1 ID Untuk Semua Game
    ArenaDomino Merupakan Salah Satu Situs Terbesar Yang Menyediakan 9 Permainan Judi Online Seperti Domino Online Poker Indonesia,AduQQ & Masih Banyak Lain nya,Disini Anda Akan Nyaman Bermain :)

    Game Terbaru : Perang Baccarat !!!

    Kini Hadir Deposit via Pulsa Telkomsel / XL ( Online 24 Jam )
    Min. DEPO & WD Rp 20.000,-

    Wa :+855964967353
    Line : arena_01
    WeChat : arenadomino
    Yahoo! : arenadomino

    INFO PENTING !!!
    Untuk Kenyamanan Deposit, SANGAT DISARANKAN Untuk Melihat Kembali Rekening Kami Yang Aktif Sebelum Melakukan DEPOSIT di Menu SETOR DANA.

    BalasHapus
  5. LIGASUPER88 Pusat Games Taruhan Online TerBaik Dan Terpercaya !!!!!

    Promo Spesial :
    » New Member Sportsbook 30%
    » New Member Live Casino 30%
    » New Member Slot Online 50%
    » Cashback Sportsbook 10%
    » Rollingan Live Casino 1%
    » Rollingan Slot Online 1%

    Permainan Tersedia :
    » Sbobet Sportsbook
    » Sbobet Casino
    » Sbobet Toto Draw
    » Ibcbet/Maxbet
    » Sabung Ayam
    » Tembak Ikan
    » Slot Pragmatic Play
    » Slot Habanero
    » Slot Spadegaming
    » Slot Joker
    » Slot Microgaming
    » Slot Toptrend
    » WM Casino
    » Sexy Bacccarat
    » Ebet Casino

    Support Bank Ligasuper88 :
    BCA >MANDIRI >DANA >BNI >BRI > GO PAY > OVO > PANIN > ATM BERSAMA

    Daftar & Jutawan Sekarang Juga !
    Hubungi Kontak Kami Dibawah ini (Online 24 Jam Setiap Hari) :

    » Whatsaap 1 : +85561375501
    » Whatsaap 2 : 081315849567
    » Line : Ligasuper88
    » Link : www.ligasuper88.com

    BalasHapus
  6. LIGASUPER88 Pusat Games Taruhan Online TerBaik Dan Terpercaya !!!!!

    Promo Spesial :
    » New Member Sportsbook 30%
    » New Member Live Casino 30%
    » New Member Slot Online 50%
    » Cashback Sportsbook 10%
    » Rollingan Live Casino 1%
    » Rollingan Slot Online 1%

    Permainan Tersedia :
    » Sbobet Sportsbook
    » Sbobet Casino
    » Sbobet Toto Draw
    » Ibcbet/Maxbet
    » Sabung Ayam
    » Tembak Ikan
    » Slot Pragmatic Play
    » Slot Habanero
    » Slot Spadegaming
    » Slot Joker
    » Slot Microgaming
    » Slot Toptrend
    » WM Casino
    » Sexy Bacccarat
    » Ebet Casino

    Support Bank Ligasuper88 :
    BCA >MANDIRI >DANA >BNI >BRI > GO PAY > OVO > PANIN > ATM BERSAMA

    Daftar & Jutawan Sekarang Juga !
    Hubungi Kontak Kami Dibawah ini (Online 24 Jam Setiap Hari) :

    » Whatsaap 1 : +85561375501
    » Whatsaap 2 : 081315849567
    » Line : Ligasuper88
    » Link : www.ligasuper88.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketawa Karir

"Hirup Tong Kagok Ngan Tong Ngagokan!" Masih Mencoba Menyelami Colotehan Ustad Evie Effendi

3 Metode Pendekatan Penilaian Properti Beserta Kekurangan dan Kelebihannya