Tips Menulis, Cara Menulis Kalimat Dialog atau Percakapan

pixabay.com, dengan penambahan tulisan.

Tadinya untuk tips ini saya mau memberi judul, "Cara Menulis Kalimat Dialog atau Percakapan yang Benar", tapi tidak jadi. Pasalnya, sebagaimana kita pahami sejak duduk di bangku SD bahwa penulisan dialog atau percakapan itu ditandai dengan tanda petik, penulisannya kini lebih bebas. Misal, pada banyak cerpen kekinian, dialog ditulis tanpa perlu tanda petik sebagai penanda ujaran. Pembeda antar penutur dialog cukup ditandai oleh spasi antar paragraf atau dengan tanda baca.

Karenanya, klaim "benar" urung saya cantumkan di judul.
Namun, karena standar, acuan, atau ketentuan baku itu ada, maka berbekal beberapa referensi, saya coba berbagi perihal tata cara penulisan dialog. Semoga bermanfaat!

1. Penggunaan Tanda Petik

Dalam menandai sebuah dialog atau percakapan, lazimnya kita menggunakan petik dua di awal dan akhir dialog.

Hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan tanda petik karena masih sering temukan kesalahan adalah, tidak boleh ada spasi antara tanda petik dan kalimat dialog.

Contoh:

- " Pergi ke Jepang adalah impiannya. " (salah)
- "Pergi ke Jepang adalah impiannya." (benar)

2. Koma dan Titik Sebagai Penutup Kalimat Dialog

Penanda penutup atau akhir kalimat dialog bisa saja titik ataupun koma. Berbeda dengan kalimat naratif yang tak mungkin diakhiri dengan koma, kalimat dialog ada yang ditutup dengan koma. Hal ini jika kalimat dialog diikuti dengan dialog tag.

Contoh:
"Aku tidak bisa ikut ke Jakarta." Irma menolak ajakan Rani.
"Aku tak bisa ikut ke Jakarta," tolak Irma.

3. Penggunaan Dialog Tag

Dialog tag adalah frase yang mengikuti dialog. Menjelaskan siapa yang mengucapkan dialog, dan bisa diletakan sebelum maupun setelah kalimat dialog.

Jika diletakan sebelum dialog, maka diakhiri dengan koma; dialog diawali huruf kapital. Jika setelah, dialog sebelumnya diakhiri dengan koma; tanda petik tutup, lalu dialog tag yang awal kalimatnya ditulis dengan huruf kecil.

Contoh:
Dani berujar, "Semua dagangan telah habis terjual."
"Semua dagangan telah habis terjual," ujar Dani.

Contoh-contoh Dialog Tag

- Menunjukan ungkapan: kata, ucap, ujar, kecap, tambah, puji, papar, sapa, sambut, tutur, sambung, ungkap, lanjut, urai, beber, kilah, cakap.
- Menunjukan pinta: tanya, seru, tantang, perintah, ajak, pinta.
- Menunjukan respon: jawab, dalih, sahut, sanggah, terang, tukas, jelas, potong, sergah, balas, tampik, kelit, protes, keluh, sesal.

3. Tanda tanya dan seru pada dialog

Selain titik atau koma, layaknya kalimat naratif, dialog juga bisa diakhiri tanda tanya atau tanda seru. Keduanya ditempatkan sesuai fungsinya.

Adapun cara penulisan kalimat atau frase setelah tanda tanya atau tanda seru digunakan, jika dialog tag maka harus ditulis huruf kecil (seolah koma). Sedangkan jika diikuti kalimat naratif, maka dengan huruf kapital (seolah titik).

Contoh:
- Saat kembali, Irma tak menemukan sepatunya. "Ada yang melihat sepatuku?" tanya dia.
- "Ada yang melihat sepatuku?" Irma tidak menemukan sepatunya.

5. Kata Sapaan dalam Dialog

Secara istilah, kata sapaan adalah kata yang digunakan untuk menegur sapa orang yang diajak berbicara (orang kedua) atau sebagai pengganti nama orang ketiga (badanbahasa.kemdikbud.go.id).

Karena kaitannya dengan tegur sapa, kata sapaan dalam tulisan tentu hanya digunakan pada dialog atau percakapan. Adapun untuk penulisan kata sapaan dalam dialog, maka harus diawali oleh hurup kapital.

Contoh:
"Saya bukan anak kecil, Paman!"
"Sakitnya masih belum sembuh, Dok." (dokter)

Demikian tips dalam penulisan dialog dari saya, terima kasih telah menyimak, sampai jumpa di tips menulis lainnya.

Oiya, jika ada kritik, saran, masukan, atau koreksi, silahkan disampaikan pada kolom komentar. Kami akan sangat mengapresiasi perhatian kawan-kawan.

Tips lainnya, Cara Mudah Menulis Cerpen

Papi Badar, 08112019

Sumber:
- Materi di grup Pena Friend
- bahanbahasa.kemdikbud.go.id
- kbbi.web
- kompasiana.com/ikhlaselqasr

Komentar

  1. Iyes. Nambah ilmu lagi ... makasih, Kang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga dapet nyomot sana-sini, Teh. Sawangsulna 😀

      Hapus
  2. jika dialog "iya, sayang." kata sayangnya kapitar atau engga kak?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketawa Karir

Prinsip-Prinsip Penilaian Aset / Properti

3 Metode Pendekatan Penilaian Properti Beserta Kekurangan dan Kelebihannya