Aplikasi Sentuh Tanahku, Solusi Pengecekan Letak Bidang Tanah

Tampilan Aplikasi Sentuh Tanahku (sreenshot handphone)

Letak bidang atau posisi tanah yang benar adalah hal paling dasar bagi seorang penilai properti saat dia melakukan penilaian atas properti berupa tanah atau tanah dan bangunan. Jika terjadi kekeliruan sedikit saja dalam memastikan posisi atau letak bidang tanah, maka hal itu menjadi sebuah kesalahan fatal dalam sebuah penilaian.

Tanah itu unik, tidak pernah ada duplikatnya, dan tak mungkin dapat dipersamakan antara bidang satu dan lainnya. Untuk satu titik tanah di bumi ini, maka tak akan ada lagi titik lainnya.

Lantas, jika tak pernah ada yang sama, kenapa bisa keliru?

Kekeliruan dalam memastikan posisi tanah dalam penilaian tak terlepas dari konteks kepemilikan tanah itu sendiri. Satu bidang tanah pasti merujuk kepada sebuah bukti kepemilikan; dan untuk membedakannya, dalam bukti kepemilikan tanah, baik itu SHM, SHGB, SHGU, dan lainnya, selalu tercantum denah atau gambar lokasi yang menunjukan posisi bidang tanah dimaksud. Denah atau gambar itulah yang harus kita pastikan posisinya sama dengan lokasi fisik / real di lapangan.

Apa hal tersebut sulit?

Tidak! Tentu saja mudah, jika saja pada denah sertipikat tanah telah tergambar atau tersebutkan ciri-ciri dan karakteristik tanah yang kita nilai. Sayangnya, denah atau gambar lokasi di sertipikat biasanya terlalu umum dan tidak menunjukannya ciri-ciri yang spesifik. Hal inilah yang menyulitkan penilai dalam memastikan kesesuaian lokasi bidang tanah. Terlebih jika yang kita nilai adalah tanah kosong dengan luasan yang relatif besar. Dalam kondisi demikian, otomatis penilai akan mengandalkan informasi penunjuk penilaian atau pemilik aset untuk memberitahukan info mengenai batas-batas dan luasan tanah yang dinilai.

Contoh Gambar Situasi yang lengkap pada sertipikat. Untuk denah seperti ini cukup jelas dan tidak terlalu perlu pengecekan pada sumber lain. Namun, sayangnya kebanyakan gambar situasi biasanya hanya memperlihatkan satu bidang tanah

Sebagai contoh kasus, di masa saya awal-awal bertugas sebagai penilai properti, saya pernah keliru menilai sebuah rumah gara-gara denah lokasinya mirip dengan situasi fisik rumah yang ditunjukan pendamping penilaian. Pendamping / penunjuk penilaian—pemohon kredit, karena penilaian ditujukan untuk pengajuan kredit—pun bersikukuh bahwa itulah rumah yang hendak dinilai.

Untunglah, saat itu tidak ditemukan unsur kesengajaan yang saya buat dan proses kredit yang bersangkutan tidak bermasalah. Jika saja kreditnya macet dan masuk ke proses lelang, bank bisa menjual paksa rumah orang, mungkin.

Kejadian tersebut terjadi sekitar tahun 2013, dimana kita masih menjadikan denah sertipikat sebagai satu-satunya petunjuk pembanding untuk menentukan kesesuaian bidang tanah pada letak real-nya. Saat itu kita masih belum punya rujukan alternatif selain langsung mengecek ke BPN jika antara denah sertipikat dan situasi di lapangan memang terdapat perbedaan yang signifikan. Hal yang tak mungkin mau kita lakukan jika denah dan real fisik mirip-mirip saja.

Kondisi saat itu memang belum semudah saat ini. Penggunaan internet belum merambah ke bidang-bidang yang tak terlalu umum semisal aplikasi penunjang kerja seorang penilai properti. Padahal saat itu ponsel saya sudah menggunakan layanan telkomsel dari PT. Telkom Indonesia yang merupakan provider terbesar internetnya indonesia. Ya, meski demikian, saat itu manfaat internet belum begitu dapat dioptimalkan.

Beruntung, dengan perkembangan teknologi internet dan aplikasinya dewasa ini, untuk memastikan kesesuaian letak bidang tanah antara denah sertipikat dengan lokasi fisik (real lapangan) yang terlihat mirip apalagi yang berbeda, kita bisa melakukan pengecekan pada aplikasi “Sentuh Tanahku” yang resmi dikeluarkan oleh Kementrian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional atau ATR/BPN. Berkat aplikasi ini, kita dapat memastikan apakah letak pada denah sertipikat sudah sesuai atau belum dengan lokasi real di lapangan.

Untuk lebih jelasnya, berikut contoh tampilan letak tanah menurut denah di sertipikat dan hasil pengecekan di aplikasi sentuh tanahku:

Tampilan denah / gambar situasi tanah pada sertipikat



Tampilan letak tanah yang sama pada aplikasi Sentuh Tanahku

Dua gambar di atas merupakan denah atau posisi tanah yang merujuk pada satu sertipikat yang sama. Terlihat pada gambar pertama yang merupakan denah pada sertipikat, yang tertampil hanyalah satu bidang tanah tanpa informasi sekeliling yang dapat kita jadikan patokan. Gambar tersebut cenderung umum dan bisa serupa dengan denah-denah tanah lainnya sehingga sangat beresiko bagi penilai atau siapapun untuk melakukan kekeliruan dalam mengidentifikasi lokasi real tanah dimaksud.

Sedangkan pada gambar ke dua yang merupakan hasil pencarian pada aplikasi Sentuh Tanahku untuk denah tanah dari sertipikat yang sama, kita dapat melakukan pengidentifikasian lebih lanjut dengan melihat kondisi di sekeliling denah tanah tersebut. Tampilan dan informasi dari gambar tersebut lebih komplit karena tak hanya menyangkut bentuk dan posisi tanah terhadap mata angin, terintegrasi dengan citra satelit, kita dapat melakukan pengamatan dengan menunjuk jalan, jumlah bidang tanah lain ke kanan dan ke kiri, atau jarak dengan selling point / bangunan / penunjuk lain yang dekat dengan lokasi denah yang kita amati.

Jadi, tidak ada alasan lagi untuk kita keliru memastikan letak tanah yang benar untuk sebuah sertipikat tanah, ya!

Oh iya, mohon maaf jika bahasan letak bidang tanah di atas seolah terkait pada profesi penilai saja. Aplikasi sentuh tanahku ini sangat direkomendasikan bagi siapa pun yang berkepentingan untuk memastikan kesesuaian bidang tanah pada sertipikat. Bagi Anda yang mau membeli tanah, rumah, atau sekadar mengecek keaslian sertipikat berdasarkan gambar situasi tanah di sertipikat, semua bisa dicek ulang dengan aplikasi Sentuh Tanahku.

Selain itu, pada aplikasi Sentuh Tanahku terdapat juga banyak menu lain terkait informasi sekitar pertanahan, proses pengurusan berbagai macam administrasi soal tanah, maupun pendaftaran ploting tanah guna posisi atau letaknya benar-benar sesuai dengan kondisi real-nya. Jelas, fasilitas-fasilitas seperti ini sangat berguna dan membuat proses-proses yang sebelumnya harus dilakukan secara konvensianal dan manual; kini bisa dilakukan dengan lebih praktis dan cepat melalui proses digital.

Namun, tentu semuanya dapat diaplikasikan secara lancar jika akses internetnya disediakan oleh provider yang terpercaya. Kabar baiknya, selain telkomsel, untuk akses internet cepat dan jaringan kuat, sejak 2015 Telkom Indonesia telah menghadirkan IndiHome sebagai brand unggulan untuk solusi internet kita semua. 

Sekian dari saya, selamat mencoba!


Bandung, 28/06/2022

Andris Susanto
AMgr Retail Appraisal FOP Jakarta-Jawa Barat di PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk

Sumber foto: Dokumen Pribadi.

#InternetnyaIndonesia #AktivitasTanpaBatas #IndiHomeBlogCompetition2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketawa Karir

"Teu Nanaon Ngan Nanaonan?" Mencoba menyelami Celotehan Ustad Evie Effendi

3 Metode Pendekatan Penilaian Properti Beserta Kekurangan dan Kelebihannya