Nulis Cerpen, Yuk!

September itu bulannya orang melankolis (dok.pribadi)
Sebagaimana kita yang piawai membaca cerpen, mungkin kita juga beranggapan mudah untuk menulisnya. Ya, nggak? Jika iya, dan ternyata emang gampang, berarti teman-teman memang berbakat dan layak untuk menjadi cerpenis kelas atas semisal Ayu Utami atau Djenar Mahesa Ayu atau Mak Nini Pipit Senja. Hadeuuh, ketahuan umur, deh!

Sebaliknya, jika kamu beranggapan gampang dan nyatanya nulis cerpen itu sulit, maka kamu tak beda dengan saya. Haha.

Tapi yakin deh, meski sulit dan kamu nggak yakin cerpenmu bagus karena nggak pernah lolos kurasi di media mainstream, bisa jadi, itu hanya masalah teknis atau mungkin cita rasa kurator saja yang belum mampu mencapai kesadaran utuh untuk mengecap dan memahami bahwa karya teman-teman sebenarnya layak untuk diapresiasi lebih. Saya mencoba membesarkan hati sendiri. Wkkk

Intinya, jangan menyerah dan jangan takut untuk terus menulis. Karena lambat laun --kok lambat laun? Sama aja dong?-- cepat atau lambat, dengan terus menulis akan mengasah kemampuan teman-teman dalam bercerita.

Jadi, jangan berhenti nulis ya! Kecuali saya...hehe Saya mau rehat dulu nulis cerpen. Mandeg! Sepertinya saya butuh liburan dan belajar dari teman-teman yang ternyata banyak yang bagus dalam bercerita. Cuma kayaknya sering kurang yakin aja, ya?

Nah, sehubungan dengan niat liburan saya kali ini yang sepertinya belum bisa diisi dengan traveling; daripada cuma sleeping, sebulan ke depan saya mau nunggu kiriman cerpen dari teman-teman saja, ya! Ya, ya, ya? Please atuhlah .... Sering saya terkesan dengan tulisan-tulisan teman-teman meski itu cuma terbit di media sosial ataupun blog pribadi, loh! Ternyata ... banyak juga yang wow! Daripada cuma jadi koleksi pribadi, mending jadi koleksi saya. Eh ....

Nggk kok, pokoknya saya berharap dengan kerendahan hati, teman-teman berkenan mengirimkan karyanya untuk kemudian yang terpilih oleh tim kurasi akan saya posting di kolom cerpen dan puisi @andriswelt.blogspot.com.

Ok, kita namai saja event-nya dengan September Bercerpen. September selalu istimewa buat saya. Jadi selama bulan September ini saya ingin sedikit bersantai dengan membaca kiriman cerpen teman-teman. Biar seru, ada ketentuan naskah yang harus dipenuhi, ya! Dijamin nggak susah, kok. Berikut ketentuannya:

1. Cerpen adalah karya sendiri, bukan plagiasi, dan belum pernah dimuat pada media apapun, termasuk media tanaman hias.
2. Tema cerpen bebas. Saya mah tak akan membelenggu ide teman-teman. Asal ... 
3. Judul dan konten tidak menyinggung sara, unsur seksualitas atau sensual, provokatif, dan makar. Please, jangan buat blog saya diblokir!
4. Panjang cerpen bebas asal jangan kepanjangan sampai berasa novel atau kependekan serasa status fb geje yang misalnya berbunyi, "Cape abis nyuci! Nonton dulu india, ah!"
5. Silahkan ditulis dalam font apa saja. Mau Calligraphy atau Symbol sekalipun, silahkan! Paling langsung saya delet karena nggak kebaca...hehe Saran, tulislah dalam font yang jelas, rapi, dan spasi 1,5.
6. Tulis "September Bercerpen" di subjek email. Tulis biodata singkat dan nama akun media sosial teman-teman di badan email lalu kirim ke alamat email andris.welt@gmail.com. Jangan malah disimpan di draf. Nyantai aja, saya juga masih belajar.
7. Satu cerpen terpilih akan diposting setiap hari sabtu di setiap pekannya. Sedangkan pengiriman terakhir yang bisa diikutkan seleksi adalah di setiap hari kamis pukul 18:00 wib. Cerpen yang kami terima melewati waktu tadi, akan tetap diikutkan di seleksi pekan selanjutnya selama bulan septembernya belum kelar.
Oh iya, karena sasaran event ini saya tujukan bagi para pemula yang semangat belajar atau mungkin juga para senior yang masih kurang pede mengirimkan naskahnya ke media berkelas, maka September Bercerpen ini hanya menerima tulisan dari;
8. Penulis yang cerpennya belum pernah dimuat di media cetak nasional atau regional ataupun media online mainstream yang biasa memuat cerpen. Saya sendiri juga malu buat nerima cerpen dari teman-teman yang sudah mahir. Nggak bisa ngasih kompensasi lebih saya mah. Hehe
9. Terakhir, jangan terkecoh tulisan ini, ya! Genre cerpennya bebas, kok! Cerpen serius yang bikin mikir sekalipun, tetap sangat ditunggu.

Jelas ya, Teman-Teman? Jadi, jangan ragu untuk mengirimkan karya terbaiknya! Anggaplah ini sebagai tempat belajar dan tantangan sebelum teman-teman jadi cerpenis yang lebih keren lagi.

Gitu doang? Apa untungnya?

Duh, please deh! Saudaraku, bukankah setiap amal kebaikan itu tak akan pernah sia-sia dan sirna tanpa makna? Hehe .... 😬

Ok! Tenang, tenang, tanpa mengurangi nilai tulus teman-teman, saya akan apresiasi setiap tulisan yang terpilih dengan senyum yang tulus pula. Haha. πŸ˜…

Masih kurang asyik? Baiklah, ada kompensasi kok. Tapi nggak gede, ya! Sekadar tanda terima kasih, penulis cerpen terpilih, inshaallah, saya isi nomernya dengan pulsa Rp. 20.000,-.

Dah, ya! Ditunggu cerpennya dari mulai saya memosting tulisan ini. Terima kasih sebelumnya!

Papi Badar,
Bandung 210819

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketawa Karir

"Hirup Tong Kagok Ngan Tong Ngagokan!" Masih Mencoba Menyelami Colotehan Ustad Evie Effendi

3 Metode Pendekatan Penilaian Properti Beserta Kekurangan dan Kelebihannya