Teman Sehati atau Teman Sejati? Berkaca pada Kisah Bohemian Rhapsody

Rami Malek sebagai Freddie Mercury di Bohemian Rhapsody. (rollingstone.com)

Beberapa waktu lalu akhirnya kusempatkan juga nonton Bohemian Rhapsody. Diawali males karena banyak cerita miring di balik lagu, pun kehidupan Freddie Mercury yang kontroversial, nggk kuat juga ternyata menahan asa buat bernostalgia dengan karya-karyanya Queen yang mendunia.

Eh ... maaf ada yang salah. Nyimak, maksudnya! Bukan bernostalgia! Dikira aku seangkatan Bokap Loe, apa?

Benar saja, Gaes! Sajian apik lagu-lagu Queen seperti Love of My Life, Radio Gaga, We will Rock You!, We are The Champion!, Don't Stop Me Now!, atau bahkan I Want to Break Free, yang klipnya nyeleneh, cukup memanjakanku di sela menikmati film yang sukses bukan hanya dari sisi komersil tapi juga sineas ini.

Bukan itu saja, penampilan Rami Malek sebagai Freddie Mercury pun memang layak diganjar dengan penghargaan Oscar selain penghargaan yang sebesar-besarnya bagi para tamu undangan (maaf lagi musim nikahan).

Dia begitu menjiwai dan mampu menghidupkan sosok vokalis nyentrik tersebut. Agak minus di postur, sih! Kok, Malek terlihat seperti Freddie yang habis diet mayo atau distrap OCD sama Dedy Coudbusier, ya? Haha ....

Tapi bagaimanpun, memerankan seorang Freddie yang unik, tentu, bukanlah hal yang mudah untuk dilakoni. Gayanya yang glamor, bebas, namun dipadu dengan pribadinya yang introvert, berhasil menyisakan misteri yang membuat para pengamat dan penggemar hanya bisa menerka-nerka tentang banyak hal yang ada dalam kehidupan personil Queen yang bernama asli Farrokh Bulsara ini. Nggak percaya? Simak majalah Misteri versi London, deh!

Freddie yang fenomenal, Freddie yang eksentrik, kaya, dan terkenal, sekaligus sakit dan menyedihkan. Meski iya, tak akan ada lagi vokalis yang bisa menyaingi gaya menghiburnya di atas panggung (selain mendiang Darso The Phenomenon), hidup Freddie dipenuhi oleh kesepian dan banyak kekecewaan. Dia seperti hanyut dan tak mampu menentukan pilihan tegas antara teman sehati dan teman sejati.

Sebagaimana kita tahu, Freddie yang tak lagi bisa kembali ke pelukan Mery Austin, tunangannya, akhirnya melanjutkan kisahnya sebagai pecinta sesama jenis dengan didampingi kekasih barunya, Jim Hutton. Apa iya ini adalah pilihan jujur dari lubuk hatinya? Mari kita simak! Eng ... Ing ... Eng ....

Jim Hutton dan Freddie Mercury, thesun.co.uk

Freddie sebenarnya tak pernah rela kehilangan Mery Austin, Gaees! Tak diragukan, Mery adalah Teman sejatinya Freddie. Dia yang mendampingi Freddie semenjak Vokalis yang memiliki tinggi suara sampai 4 oktaf ini bukan siapa-siapa sampai berhasil masuk ke kasta tertinggi industri musik bersama Brian May, Roger Tylor, dan John Deacon yang tergabung dalam band Queen. Kesuksesannya jauh panggang dari pada api dibandingkan dengan Repvblik Band yang tengah berseteru dengan Lucinta Luna.

Freddie pun tahu tentang hal itu. Bahkan, dalam kegalauannya melihat "dunia baru" yang menghampirinya, dia masih sempat mencurahkan isi hatinya untuk Mery Austin melalui lagu love of my life. Kebayang kalo "Si Puncel" yang nyanyi. Pasti jadi Cilok of my life! Haha ....

Sayang, godaan gaya hidup selebritas tingkat atas yang tak bisa dia lawan menyeretnya ke area pesta bebas tanpa batas dan penyimpangan orientasi seks yang merusak kehidupan normalnya. Lagu I Want to Break Free yang sempet dinyanyikan ulang oleh Once dengan gaya mirip orang lagi "setor" pun seolah mencerminkan gaya hidup baru Freddie yang hingar bingar dan lebih bling-bling dari cincin-cincinnya Hotman Paris.

Dalam bias kesenangan belaka, dia pun menjalani hidup dengan didampingi oleh teman-teman sehatinya--teman-teman yang memiliki keinginan hati yang sama tapi bukan teman sejati yang mencintai Freddie dengan tulus. Dengan kata lain, mereka cenderung menurut dan baik terhadap Freddie tapi tak benar-bebar perduli terhadap dirinya.

Sadar semuanya mulai berjalan di luar normal, Freddie berusaha keluar dari lingkaran. Tapi sayang ...

too late, my time has come!
Send shivers down my spine 
Body's aching all the time
Goodbye everybody, I've got to go
Gotta leave you all behind and face the truth!

Ya, Freddie terlambat! Mery, Sang Teman Sejati, yang tak hanya siap berkata "iya" tapi juga tegas berkata "tidak" jika dia keliru, sudah memiliki pendamping baru meski tetap menjaga hubungan baiknya dengan Freddie.

Merry Austin dan Freddie Mercury (express.co.uk)


Lantas akhirnya, Freddie yang terlanjur larut dalam kesenangan semu pun harus menjalani sisa hidupannya dengan didampingi Jim Hutton sebagai teman sehatinya yang setia dan Aids sebagai konsekuensi dari pilihan yang diambilnya. Poor Freddie!

Ok, Gaees! Kurang lebih, begitulah kisah Freddie, Sang Maestro. Sebuah gambaran tentang kesuksesan yang tak selamanya selaras dengan kebahagiaan, dimana salah satu critical poin-nya adalah pentingnya keberadaan seorang teman sejati.

Namun bagaimanapun, Freddie tetaplah Freddie. Seorang musisi dunia yang layak kita kenal lewat prestasi dan karya-karya besarnya yang sangat layak diapresiasi; Bukan dari kisah pribadinya yang sarat dengan kontroversi! Be a different itu berat! Sudah, cukup sampai Freddie saja!

Papi Badar
Bandung, 190719

Dari berbagai sumber, tulisan ini dibuat sekaligus untuk penuhi tantangan ubus di grup DWPF clue: Teman Sejati.

- puncel: Rapuncel, teman aku di plukme yang juga penuh misteri. Entah dia perempuan or laki, karena dia bisa dipanggil Mas Rapun atau Neng Puncel. Hal yang pasti tentang puncel adalah dia penggila cilok.

#temansejati #bohemianrhapsody #freddiemercury

Komentar

  1. Keren, Papih segala tau ya. Baru tahu ada perseteruan band selimut tetangga sama lucin lucunya...wkwkwkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enya... Ieu kapangaruhan pengurus PGI, Ambu! Persatuan Ghibah Indonesia😅

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketawa Karir

Prinsip-Prinsip Penilaian Aset / Properti

3 Metode Pendekatan Penilaian Properti Beserta Kekurangan dan Kelebihannya