Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Selamat Tahun Baru Resolusi Lama

Gambar
Tahun Baru Semangat Baru! Bersiaplah mengejar mimpi dan buat tabel pencapaian sehingga resolusimu semakin nyata. Selamat Mencoba! J Januari -           Tes produk -           Mulai produksi dan pemasaran sendiri dengan pemasaran di lingkungan sekitar dan relasi pribadi Februari -           Review produk -           Maintenance jaringan lokal Maret -           Menambah produksi -           Membuka jaringan pemasaran baru di dalam kota dan membuka jaringan via internet April -           Menambah produksi lagi -           Maintenance dan memperluas jaringan yang sudah ada Mei -           Membuat showroom -           Terus Maintenance dan memperluas jaringan yang sudah ada Juni -           Permintaan naik drastis, jumlah produksi ditambah lagi -           Tambah ruang / tempat produksi -           Mengangkat Kar

Kejar Tayang Akhir Tahun

Gambar
Mengapa harus ada akhir tahun? Mungkin itulah yang bersemayam di benak banyak karyawan menjelang berakhirnya bulan ke 12. Kejar target sampai detik penghabisan sampai lembur 10 hari terakhir yang nyaris dianjurkan seperti halnya I’tik af di bulan ramadhan pun dilakukan. Semua usaha dimaksimalkan guna menutup tahun dengan pencapaian yang memuaskan. Saking tingginya tuntutan, saking kuatnya tekanan, mereka harus berlari sekencangnya tanpa banyak tengok kiri dan kanan. Hati – hati, niat hati kejar target pencapaian malah tambah beban penyelesaian di tahun berikutnya. Tekor dah. Ya.. berdo’a saja di persimpangan tak ada kendaraan yang melintas, atau di depan sana tak ada orang yang menyebrang. Lari terus.. jika memang itu yang seharusnya dilakukan. Karena di saat-saat akhir itu sangat riskan dan rawan, sebagaimana banyak tim bola yang kebobolan di akhir laga, maka kejar tayang akhir tahun bisa memiliki tingkat predikat berbeda-beda untuk tiap orang. Kejar tayang akhir tahun bisa men

Idealisme Riwayatmu Kini

Gambar
Betapa di masa terdidik dan bernaung di agungnya istana bernama kampus, Idealisme dijunjung sebagai predikat sakral yang musti tersemat di dada setiap insan yang mengaku bernama mahasiswa. Setiap ucap dan sikapnya harus suci dari kepentingan yang mengacu pada rupiah dan kenyamanan pribadi sesaat tanpa memikirkan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara. Di masa itu, sikap pragmatis dilabeli sebagai dosa besar yang mustahil ditebus dengan kifarat puasa 40 hari sekalipun. Sudahlah.. Mari kita minum teh dan sejenak terbahak melihat pemandangan nyata saat ini. Kutengok dengan takjub, secara masif seorang teman mengupas segala kebatilan seorang pejabat publik. Eh.. Selang beberapa hari, kontras, disanjungnya Sang Pejabat bak pahlawan yang pulang dari medan perang. Menang lagi! Hmm… Cukup tertawakan saja, tak perlu dibahas apalagi di-bully. Itulah sikap realistis (bukan lagi pragmatis) yang harus dia ambil. Parameternya bukan komitmen apalagi moral. Tatanan nilai tak memiliki nominal da

Selamat Berlibur!

Jelang liburan panjang, Pa Johan, tetanggaku berniat menghabiskan waktu bersuka cita di Pangandaran. Bersiaplah beliau dengan segala pernak-pernik piknik yang siap diangkutnya bersama keluarga. Semua tetangga ikut bahagia dengan raut ceria beliau yang hendak merayakan liburan indahnya. Begitu pun diriku. Sebagai tetangga yang setia menemani beliau minum kopi dan main catur sudah semestinya kebahagiaan beliau menjadi bagian dari kebahagiaanku juga. Tadi malam, sesaat sebelum berangkat, warga komplek pun banyak yang mengucapkan, "Selamat berlibur!" Sebagai do'a pengiring dan tanda turut bahagianya mereka atas keberangkatan Pak Johan ke Pangandaran. Kecuali aku. Tentu saja ini menjadi perbincangan dan pertanyaan banyak orang. Bagaimana bisa, aku yang dikenal sebagai tetangga dekat Pa Johan sampai tidak memberinya ucapan selamat. Norak, iri, dengki, benci, sampai intoleran, sontak tertumpah di mukaku. Ditengah tuduhan tadi, pembelaan seolah tak perlu. Penjelasan hanya ter

Bid’ah Hari Ibu???

Gambar
Sekedar menghabiskan luang, bolehlah kiranya saya berbagi kejenakaan sekaligus kejengkelan dari polah para cendikia yang begitu luas wawasan dan pengetahuannya bernama ‘kita’. “Kita? Loe aja, kali?” Iya, makanya saya sebut kita karena bisa jadi termasuk saya; Jika Anda memang sudah pasti. Kita maksud saya adalah kita yang sedikit-sedikit update status, bentar-bentar broadcast berita, dan banyaknya share info yang belum tentu sudah dibaca secara rinci, detail, tuntas, dan dipahami; Bukan hanya isi tapi juga dampak dari postingan kita yang menyebar tanpa ada Satpol PP yang mampu membendungnya. Itulah menariknya kita. Sebab dengan tingkah itu, sadar tanpa sadar, berpotensi membatasi atau minimal membuat orang lain galau dalam berekspresi. Kemarin hari, 22 Desember, di negeri ini diperingati Hari Ibu. Sebagaimana biasa, sebagai warga medsos yang baik dan peka terhadap segala fenomena yang terjadi di alam ini, berjejerlah antrian postingan bertema selamat hari ibu di tampilan